Khoirul Umam adalah nama yang diberikan untuk bayi laki-laki yang lahir pada Sabtu (Kliwon) 20 Pebruari 1993 di rumah sederhana,
yang berada di Lamongan, sebuah kota industri bahari, juga kota soto.
Terlahir sebagai anak ke empat
dari lima bersaudara, dari seorang
tukang kayu (pembuat perahu) yang
juga tukang batu dan seorang ibu rumah tangga, Bapak Sutompo
dan
Ibu Nur Azizah. Sejak lahir
hingga sekarang bertempat
tinggal di jl.
Astana
Gg.
VI
RT. 3 RW. 3 Kel. Brondong Kec. Brondong
Kab. Lamongan Jawa Timur.
Memasuki dunia
pendidikan sejak
umur
tiga tahun sebagai murid TK Muslimat NU 11, kemudian melanjutkan ke MI Ma’arif NU, keduanya berada di Kel. Brondong Kel. Brondong Kab. Lamongan. Pendidikan
menengahnya diselesaikan di Madrasah Tsanawiyah dan
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah —pesantren
tertua di Lamongan— sambil nyantri di pesantren tersebut.
Selain pendidikan formal, merangkap
juga pendidikan non-formal di Madrasah
Diniyah tingkat Wustha dan
tingkat Ulya di pesantren yang
sama. Selesai nyantri, pendidikannya dilanjutkan
di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Jurusan Tafsir
Hadits, dengan beasiswa Bidikmisi dari Kemenag RI —beasiswa untuk
siswa berprestasi
lulusan SMA/sederajat dari keluarga kurang
mampu.
Hidup di lingkungan keluarga kurang mampu, dengan ayah (yang selain tukang batu dan tuan kayu juga) sebagai pegiat dan pemerhati pendidikan, menginspirasi dan membentuk pola pikirnya. Meniru perjuangan ayahnya, ia aktif melakukan pendekatan kepada pemuda-pemuda di desa.
Twitter: @Khoirul_Umam4
FB: Khoirul Umam
0 komentar:
Posting Komentar